Yogyakarta (Namiranews.com) – Pakar Gizi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Tony Arjuna, menerangkan waktu yang tepat dan waktu yang sebaiknya dihindari untuk berolahraga saat puasa, khususnya puasa ramadan yang saat ini sedang dijalankan oleh umat Islam.
Meski bertujuan untuk menyehatkan tubuh, olahraga saat berpuasa harus dilakukan pada waktu yang tepat agar tidak membahayakan kesehatan.
Ahli gizi UGM ini menekankan pentingnya pengelolaan waktu berolahraga saat berpuasa.
Tony menyebut, tubuh melewati fase adaptasi ketika seseorang berolahraga saat sedang berpuasa. Olahraga pun tidak bisa dilakukan seperti ketika sebelum berpuasa karena tubuh memerlukan waktu untuk melakukan penyesuaian.
Ia menjelaskan, saat seseorang tidak berolahraga sama sekali pada hari pertama dan kedua puasa Ramadan, lapar yang dirasakan akan berbeda dengan hari setelahnya. Sebab, pada fase awal tersebut tubuh mengalami defisit kalori yang cukup signifikan.
“Jadi, otomatis akan berbeda kondisinya ketika di awal puasa. Setelah bertahap menyesuaikan baru kita mulai meningkatkan intensitasnya di tengah-tengah,” ucap dosen senior di Departemen Gizi Kesehatan, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM itu dilansir dari laman UGM, Kamis (6/4/2023).
Waktu yang tepat untuk olahraga saat berpuasa
Tony menerangkan, setidaknya ada dua waktu yang tepat untuk berolahraga selama bulan Ramadan.
Pertama, sekitar 30 menit hingga 1 jam menjelang waktu berbuka puasa. Kedua, setelah ibadah salat tarawih atau sekitar pukul 20.00.
“Saat berpuasa kalau mau melakukan olahraga idealnya saat dekat-dekat dengan waktu buka, 30 menit sampai 1 jam sebelum berbuka atau setelah tarawih,” kata laki-laki yang menyandang gelar doktoral dari University of Adeleide Australia itu.
Waktu yang dihindari untuk olahraga saat berpuasa
Tony tidak merekomendasikan olahraga pagi hari ketika seseorang sedang berpuasa. Pasalnya, berolahraga di pagi hari ketika berpuasa, kata dia, tidak ideal dilakukan.
Bahkan, jelas dia, olahraga pada pagi hari saat Ramadan cenderung berisiko bagi orang yang tidak terbiasa.
Saat berolahraga penggunaan kalori akan lebih banyak sehingga bisa membuat gula darah lebih cepat turun. Hal itu akan membuat tubuh lemas dan akan terasa lapar sepanjang hari.
Kondisi tersebut, jelasnya, akan berisiko tinggi terutama bagi penderita diabetes karena bisa terkena serangan hipoglikemia (kadar gula dalam darah berada di bawah normal) yang membahayakan nyawa.
“Jadi, tidak ideal berolahraga di pagi hari saat puasa karena ketahanan tubuh lebih lemah karena badan jauh lebih lemas dari biasanya ketika tidak puasa,” kata Dietisien FKKMK UGM ini.
“Tubuh akan mencari sumber alternatif pembakaran, yang harusnya glikogen bisa dibakar dalam 8 jam, tapi karena dipakai ketika olahraga tadi dan tidak ada makanan yang masuk otomatis dia habisnya lebih cepat,” ujarnya.
Otomatis, kata dia, sisa hari akan menjadi lebih berat untuk dilewati selama berpuasa apabila seseorang berolahraga pada pagi hari.
Sumber : Kompastv
Discussion about this post