SIMALUNGUN- Proses pelipatan kertas surat suara Pemilihan Umun Presiden, DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten dan DPD di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Simalungun menuai polemik dan disebut-sebut sarat politik.
Hal itu sudah menjadi sorotan khusus bagi pekerja pelipat kertas surat suara yang sebelumnya diterima bekerja namun hanya sehari tidak dipekerjakan lagi tanpa alasan yang jelas bahkan gaji mereka belum dibayar.
Karena ingin memastikan apakah masih bekerja sekaligus meminta gaji sebelumnya, puluhan warga dari Kecamatan Siantar mendatangi kantor KPU Simalungun, Kamis (18/1/2024) saat ini memang gaji mereka dibayarkan tapi mereka tidak diterima lagi untuk bekerja melipat kertas surat suara.
Anehnya meski mereka tidak diterima akan tetapi didalam kantor KPU Simalungun sekitar 500-an orang terlihat bekerja melipat kertas suara yang kemudian diketahui bahwa pekerja tersebut berasal dari Tapian Dolok dan Gunung Maligas.
Bahkan ada informasi menyebutkan bahwa seluruh pekerja itu merupakan bawaan dari Kasubbag keuangan, umum dan logistik yang dikatakan merupakan istri dari satu Caleg dari Dapil II, sehingga diduga ada unsur politik, akan diberikan pekerjaan bila mendukung.
Sempat terjadi kericuhan didepan Kantor KPU Simalungun, ratusan orang meminta untuk dipekerjakan namun ditolak bahkan meneriaki bahwa mereka Partai Golkar agar diterima bekerja melipat kertas suara.
“Kami pendukung Golkar, hidup Golkar, kasilah kami kerja melipat kertas suara,” teriak beberapa orang yang ada di depan Kantor KPU Simalungun
Saat ditanyai wartawan, beberapa orang yang ada disitu menyebutkan ada unsur politik dalam perekrutanan pekerja melipat kertas surat suara Pemilu dan itu dikoordinir oleh pegawai KPU Simalungun yang memiliki hubungan keluarga inti dengan Caleg DPRD Simalungun.
“Kasubbag itu istri Caleg DPRD Simalungun Dapil II Edi Suprapto. Yang didalam melipat suara itu sekitar 500-an orang bawaan dari kasubbag umum orang dari Tapian Dolok dan Gunung Maligas, keras kali politiknya bah,” ucap seorang bermarga Hutajulu kesal.
Sementara Kasubbag keuangan, umum dan logistik KPU Simalungun, Susi Yusnita yang disebut-sebut istri dari Caleg Golkar Edi Suprapto tidak memberikan tanggapan atas peristiwa dan tudingan itu kepada wartawan saat dikonfirmasi melalui WhatsApp.(putra)
Discussion about this post