Ditulis oleh Feni Novita M. Br Situmorang.
SIMALUNGUN (DATASATU.ID)-Anak rantau merupakan sebutan yang digunakan untuk menggambarkan seseorang yang meninggalkan kampung halamannya untuk tinggal di daerah lain. Banyak perantau yang pergi demi menuntut ilmu, mencari pekerjaan atau mengejar cita-cita yang tidak dapat mereka dapatkan di tempat asal.
Kehidupan sebagai anak rantau sering kali menghadapi tantangan, seperti adaptasi terhadap lingkungan baru, memiliki rasa rindu terhadap keluarga, hingga perjuangan untuk hidup mandiri. Meskipun demikian, pengalaman merantau dapat memberikan wawasan yang luas, membentuk karakter yang kuat, dan membuka peluang yang lebih baik.
Kesehatan mental adalah bagian penting dari kesejahteraan seseorang yang memengaruhi cara berpikir, merasa, dan berinteraksi dengan orang lain, Memiliki kesehatan mental yang baik dapat meningkatkan kualitas hidup kita, membuat kita lebih mudah membangun hubungan yang positif, serta lebih mampu menghadapi stress dan tantangan sehari-hari.
Kesehatan mental yang baik juga akan meningkatkan produktivitas sehingga individu dapat lebih fokus dan efisien dalam pekerjaan atau studi.
Masalah kesehatan mental dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik, seperti meningkatkan risiko terkena penyakit. Setiap individu yang mengalami masalah kesehatan mental sering menghadapi kondisi seperti kecemasan, depresi, atau perubahan suasana hati yang dapat memengaruhi reaksi mereka terhadap situasi sehari-hari. Dalam kasus yang lebih serius, masalah kesehatan mental dapat menyebabkan individu mengalami pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau bunuh diri.
Tantangan kesehatan mental yang sering dihadapi anak rantau :
1.Kesepian
*Faktor Penyebab:
A.Jarak Fisik :
Tinggal jauh dari keluarga membuat anak rantau merasa dirinya “sendiri” meskipun telah di kelilingi dengan orang-orang baru. Walau dapat berkomunikasi melalui telepon atau media sosial, interaksi virtual sering kali tidak dapat menggantikan kehadiran fisik. Bagi anak rantau, “rumah” bukan sekedar bangunan, melainkan ruang kenyamanan dan keamanan, ketika anak rantau pulang ke kos ataupun tempat mereka tinggal di perantauan, ia akan merasakan kesepian karena tidak ada yang menyambutnya.
B.Keterbatasan Jaringan Sosial :
”Proses adaptasi dengan kebiasaan membutuhkan waktu dan usaha.Selama masa transisi seperti ini akan membuat anak rantau merasa terasing. Tanpa jaringan dukungan yang kuat, anak rantau rentan terhadap perasaan kesepian, terutama saat menghadapi tantangan atau kesulitan.
C.Rindu terhadap Keluarga dan Kenangan :
Rindu terhadap momen-momen kebersamaan dengan keluarga dan teman-teman di kampung halaman dapat meningkatkan kesepian. Kenangan yang kuat akan rumah dan kampung halaman dapat membuat anak rantau merasa belum menerima kehidupan baru mereka di perantauan.
D.Strategi Mengatasi Kesepian :
*Bangun Jaringan Sosial :
Bergabung dengan organisasi ataupun Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Ikut berpartisipasi dalam kelompok yang memiliki minat yang sama di suatu bidang dapat meningkatkan ikatan yang kuat dengan orang lain. Hal ini memberikan anak rantau kesempatan untuk bertemu orang baru dan membangun koneksi sosial.
Lakukan Hal-Hal Sederhana Yaitu Melakukan hal-hal sederhana, seperti membersihkan kos, mengatur ulang perabotan, mendekorasi ruangan, menata barang, mendengarkan musik saat mengerjakan tugas dapat membantu mengatasi kesepian.
Tetap Terhubung dengan Keluarga dan Teman : Lakukan panggilan video atau kirim pesan untuk berbagi cerita dan momen sehari-hari agar tetap terjalin komunikasi yang baik.
B.STRES
Faktor Penyebab :
* Perubahan Rutinitas
Rutinitas yang sudah terbentuk sebelumnya, kini harus berkompromi dengan rutinitas baru sebagai “anak rantau”. Kondisi ini membuat anak rantau merasa tidak stabil.
* Tekanan Akademis
Anak rantau sering menghadapi standar akademik yang tinggi di lingkungan yang baru. Tugas yang banyak, ujian, dan persaingan dengan teman sekelas dapat menciptakan stress yang berlebihan, terutama jika memang merasa tidak cukup siap.
*Khawatir akan Masa Depan
Kekhawatiran tentang karier, pekerjaan setelah lulus dapat menjadi beban pikiran bagi seorang anak rantau yang sedang berkuliah.
Strategi Mengatasi Stres :
1.Olahraga : Aktivitas fisik seperti berjalan, berlari, atau bersepeda dapat mengalihkan perhatian seseorang dari stres dan meningkatkan kesehatan. Hal ini karena faktor hormon endorfin dan serotonin yang dikeluarkan tubuh saat olahraga sehingga suasana hati menjadi meningkat.
2.Makan Sehat : Makanan bergizi dapat berkontribusi pada stabilitas emosi. Makan buah, sayur, protein, dan biji-bijian dapat membantu tubuh dan otak berfungsi dengan baik.
3.Manajemen Waktu : Mengorganisir tugas dengan baik, membuat daftar prioritas, dan menetapkan tenggat waktu dapat mengurangi rasa terbebani, meningkatkan efisiensi dan menciptakan produktivitas.
Peran keluarga dan institusi sangatlah diperlukan dalam menjaga kesehatan mental anak rantau. Komunikasi terbuka yang dilakukan oleh keluarga yaitu dengan mendekati anak serta mengutamakan komunikasi mengenai perasaan dan menanyakan apakah ada masalah yang sedang dihadapi juga memberi dukungan dan nasihat dapat membuat anak merasa lebih aman dan dihargai.
Institusi juga dapat menyelenggarakan program pendidikan tentang kesehatan mental serta memberi informasi agar anak rantau tidak salah arah. Menyediakan akses ke layanan konseling dan dukungan psikologis juga dapat mengatasi stres dan masalah mental yang mungkin sedang anak rantau hadapi.
Merantau adalah sebuah perjalanan yang menantang tetapi juga menjadi sebuah kesempatan untuk tumbuh dan belajar. Setiap anak rantau memiliki cerita pengalaman yang menarik serta memiliki cara yang unik dalam membentuk karakter mereka. Ketika mahasiswa sedang merasa kesepian ataupun stres, perlu diingat bahwa tidak semua perjalanan ditempuh sendirian,Namun ada juga perjalanan yang harus ditempuh dengan sendirian.
Hal ini dapat diatasi ketika anak rantau sudah mengenali faktor penyebab dan strategi mengatasinya. Anak rantau sudah harus siap terhadap masa yang akan datang serta harus semakin mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa agar selalu diberkati setiap langkah, selalu diberi kekuatan dalam menyelesaikan suatu hal serta percayalah bahwa masa depan yang cerah sedang menanti.
(RICARDO)
Discussion about this post