SIMALUNGUN (DATASATU.ID)-Pengusaha mesin gelper di Nagori Pulo Bayu kecamatan Hutabayuraja kabupaten simalungun kembali jadi sorotan tajam setelah berulang kali di protes warga,Namun belum ada tindakan tegas dari pihak berwenang. Meski sempat tutup usaha ini,kini beroperasi kembali.Namun ini menimbulkan kekhawatiran akan dampak buruknya terhadap kehidupan perekonomian masyarakat yang terlibat.
Gelper atau permainan ketangkasan kerap kali menjadi batu sandungan bagi para pemainnya. Terbukti, banyak yang terjerat dalam lingkaran kekalahan, menghabiskan uang yang seharusnya digunakan untuk kebutuhan pokok, hanya demi mengejar kemenangan yang tak pasti. Kondisi ini merusak stabilitas ekonomi keluarga dan masyarakat secara keseluruhan, memperparah kondisi sosial di sekitar lokasi usaha gelper tersebut.
Sekretaris DPD JPKP Simalungun R.Nainggolan dalam pernyataannya, mengkritik keras kelambanan aparat hukum dalam menangani masalah ini. “Kami berharap pihak kepolisian segera menutup usaha gelper yang bebas beroperasi.Usaha ini jelas-jelas merusak tatanan sosial dan ekonomi masyarakat,” tegasnya.beliau juga menegaskan komitmennya untuk terus mengawal isu ini hingga ada tindakan nyata dari pihak berwenang.
Lebih mencurigakan lagi,Terdapat dugaan bahwa ada pembagian uang secara rutin kepada insan pers oleh seseorang kawan media juga.Ini langsung diberikan oleh perwakilan big bos kepada kawan media untuk dibagi yang diduga bertujuan untuk menjaga stabilitas operasi usaha tersebut. Pembagian uang ini kabarnya dilakukan setiap tanggal 21 untuk wilkum Polsek Tanah Jawa.Ini menjadi kecurigaan bahwa ada upaya sistematis untuk menghindari sorotan dan penindakan hukum.
Masyarakat yang menjadi korban dari praktik ini terus berharap agar tindakan tegas segera diambil. Tanpa intervensi hukum yang jelas, usaha gelper ini berpotensi terus merusak perekonomian dan kehidupan sosial warga.
Harapan warga sekitar mohon Kapolres Simalungun agar segera menutup perjudian jenis mesin tembak ikan-ikan di Nagori Pulo Bayu yang dikelola oleh Marga Nababan.
(Red)
Discussion about this post